Saturday, February 15, 2014

Malam Sejuta Bintang di Ranu Pani

Hari ini akan mengunjungi Ranu Pani, sebuah danau (ranu) seluas 4 hektar tempat yang berada di kaki Gunung Semeru yang juga merupakan salah satu tempat tinggal suku Tengger. Sebelumnya kami mengunjungi tuan rumah Daihatsu Malang dan mendapat sambutan yang cukup meriah. Menjelang siang kami berangkat melalui daerah Kabupaten Lumajang. Walau jaraknya cukup dekat, berdasarkan data GPS adalah sekitar 51 km, namun untuk menuju kesana ternyata harus melalui jalan yang melingkar dan berliku. Ditambah dengan kondisi jaln yang berbatu dan rusak.

Saat perjalanan, kami cukup senang ketika melihat penampakan Gunung Semeru dari kejauhan. Namun keberadaan Gunung tersebut kadang ada, kadang menghilang. Kadang berada di kiri jalan, kadang ada di kanan jalan. Hal ini disebabkan oleh kondisi jalan yang berliku-liku (jangan berpikiran mistis dulu :))

Nampak Gunung Semeru dari kejauhan
Nampak Gunung Semeru dari kejauhan


Hari mulai gelap saat memasuki kawasan Taman Nasional Bromo Tengger Semeru dimana Ranu Pani berada. Selain Ranu Pani ada juga danau lain yang berada di kawasan taman nasional ini yaitu Ranu Kumbolo. Pasti ingat kalau sudah nonton film 5 CM. Ya betul, tempat tersebut adalah salah satu tempat syuting film tersebut.

Melewati Sawah dan Perkampungan
Melewati Sawah dan Perkampungan

Dan akhirnya sekitar jam 7 malam kami tiba di Ranu Pani. Segera kami semua menggunakan jaket tebal karena dingin sudah mulai menusuk tulang. Kami disambut oleh tokoh masyarakat setempat dan langsung disiapkan hidangan santap malam. Tanpa sungkan kami pun melahap dengan nikmat. Segera setelah itu kami siap-siap untuk menginap di tenda yang sudah disiapkan ditepi danau Ranu Pani. Kami menyebutnya tenda sejuta bintang, karena langit sangat cerah saat itu dan jutaan bintang begitu bersinar di atas langit. Segera kami abadikan momen indah dengan mengambil tripod untuk mendapat hasil yang maksimal.

Malam Sejuta Bintang
Malam Sejuta Bintang

Setelah selesai acara hunting foto, acara dilanjutkan dengan api unggun di tepi danau. Beberapa teman sudah banyak yang tidur. Menjelang tengah malam saya pun mulai memasuki tenda untuk beristirahat. Dingin semakin menusuk. Jaket dan sarung tangan tidak sanggup menahan dingin yang mencapai sekitar 5 derajat celcius itu.

Walau kantuk masih mendera, terpaksa diabaikan karena mendengar suara teman-teman yang sudah bangun di pagi hari untuk mengejar sunrise. Dengan wajah bantal kupaksakan untuk ikut bangun agar tidak melewatkan momen sesaat itu. Alangkah kagetnya ketika keluar tenda langsung disajikan pemandangan indah Danau Ranu Pani karena semalam ketika datang sudah gelap dan tidak melihat kondisi danau secara keseluruhan.

Setelah puas mengeksplorasi Danau Ranu Pani, kemudian kami berkeliling di sekitar danau, termasuk berinteraksi dengan penduduk setempat dan beberapa pendaki yang akan naik ke Gunung Semeru. Dan ketika sampai atas kita melihat danau secara keseluruhan dan melihat tenda-tenda kecil tempat menginap kami tadi malam.Melihat keindahan dan ketenangan salah satu "surga tersembunyi" ini rasanya ingin lebih lama tinggal di tempat ini, namun jadwal sangat padat dan destinasi lain sudah menanti untuk dikunjungi. Tepat pukul 10 pagi, setelah memberikan sedikit kenang-kenangan berupa peralatan kebersihan untuk penduduk Desa Ranu Pani, kami beriringan kembali menuju destinasi berikutnya : Baluran.

0 comments:

Post a Comment