Friday, November 2, 2012

Ingat Brastagi, Ingat Monopoli!



Dalam permainan tersebut kita berlomba-lomba untuk membeli tanah dan membangun hotel di kota ini. Jika ada yang menempatinya tentu saja kita senang karena sewanya paling mahal dan biasanya mereka langsung bangkrut...

Dalam perjalanan ke Kutacane kami melewati kota ini. Kotanya dingin, terkenal sebagai Puncak-nya Kota Medan. Memasuki kota kita disuguhi Tugu Perjuangan untuk memperingati pengorbanan rakyat saat merebut kemerdekaan dulu.


Jam menunjukkan angka 08.00 pagi, saatnya sarapan untuk mengisi perut karena akan menempuh perjalanan jauh sekitar 4 jam ke Kutacane. Pilihannya jatuh untuk melahap Lontong Medan di Bukit Gundaling. Dari sini bisa melihat pemandangan Kota Brastagi termasuk Gunung Sibayak dan Gunung Sinabung yang baru meletus beberapa waktu lalu.

Perjalanan kembali dilanjutkan. Kami mampir di pasar untuk bekal di perjalanan. Kami membeli Jeruk Medan yang sudah terkenal itu. Jeruk ini masih disukai masyarakat termasuk di Jakarta dan sekitarnya walaupun tersaingi oleh jeruk impor.
Kami juga menemukan adanya Kuda Wisata. Kita bisa menggunakan kuda untuk keliling kota dengan tarif Rp20.000,- pasar buah Rp15.000,- Hotel Sibayak Rp30.000,- atau bisa juga menyewa per jam dengan tarif Rp100.000.- Namun jika ingin sekedar ber foto bersama kuda cukup mengeluarkan selembaran lima ribuan.

Tanpa terasa waktu cepat berlalu. Saatnya meninggalkan Kota Brastagi karena harus mengejar waktu agar tidak terlalu sore di Kutacane. Sepertinya memang kami tidak boleh menginap di tempat ini karena mahal kalau di monopoli.

0 comments:

Post a Comment